Di era globalisasi seperti saat ini dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, maka menuntut dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan. Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreativitas dari guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengembangkan sistem pembelajaran yang berbasis teknologi, berorientasi pada siswa, dan menfasilitasi kebutuhan siswa dengan kegiatan pembelajaran yang menantang, aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan dengan mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis komputer dan smartphone.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana merancang dan melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang memanfaatkan kondisi belajar yang diciptakan oleh guru.
Penggunaan komputer dan smartphone dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara individual (individual learning) dengan menumbuhkan kemandirian dalam proses belajar, sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012). Di tengah perkembangan ini siswa atau peserta didik bersinggungan langsung dengan perangkat-perangkat teknologi komunikasi dan teknologi internet telah menjadi gelombang kecenderungan baru yang memungkinkan pembelajaran menggunakan smartphone atau lebih dikenal sebagai mobile learning (m-learning).
Hal ini disebabkan dengan memanfaatkan aplikasi mobile siswa dapat mengulang kembali materi yang belum dipahami dengan baik secara mandiri.
Materi Dimensi Tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi tiga sering disebut juga bangun ruang. Adapun materi yang dibahas pada materi ini meliputi unsur dimensi tiga yaitu jarak titik ke titik, jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang.
Menurut Euclid, seorang matematikawan yang hidup sekitar tahun 300 SM di Alexandria dan sering disebut sebagai “Bapak Geometri” mengungkapkan lima postulat atau teorama yaitu : 1. Titik adalah 0 dimensi. 2. Garis adalah 1 dimensi yaitu garis itu sendiri. 3. Persegi dan bangun datar lainnya adalah 2 dimensi yaitu panjang dan lebar. 4. Bangun ruang adalah 3 dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. 5. Tidak ada bangun geometri 4 dimensi.
Pada pembelajaran Dimensi Tiga secara konvensional tanpa memanfaatkan media komputer atau aplikasi menggunakan smartphone membuat kegiatan pembelajaran kurang efektif karena banyak waktu terbuang untuk membuat gambar bangun ruang untuk mengilustrasikan keadaan bangun tersebut. Selain itu dalam menentukan jarak yang diinginkan pada suatu permasalahan membuat sebagian siswa bingung menentukan jarak mana sesungguhnya yang diinginkan pada permasalahan tersebut.
Salah satu cara mengurangi kesulitan belajar ini adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis mobile atau mobile learning. Karena dengan menggunakan media pembelajaran ini dapat membantu menvisualisasikan konsep yang abstrak dan melibatkan peran aktif siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda